Pages

Thursday, March 15, 2012

Kisah Pemuda yang Mencium Wangi Syurga

Pemuda ini terkena peluru nyasar, dengan segera kedua orang tuanya -semoga Allah membalas kebaikan mereka- melarikannya ke rumah sakit militer di Riyadh. Di tengah perjalanan, pemuda itu menoleh kepada ibu bapaknya dan sempat berbicara. Tetapi apa yang ia katakan? Apakah ia menjerit atau mengerang sakit? Atau menyuruh agar segera sampai ke rumah sakit? Ataukah marah dan jengkel? Atau apa?

Orang tuanya mengisahkan bahwa anaknya tersebut mengatakan kepada mereka. Jangan khawatir! Saya akan meninggal… tenanglah… sesungguhnya aku mencium bau Surga! Tidak hanya sampai di sini saja, bahkan ia mengulang-ulang kalimat trsebut di hadapan para dokter yang sedang merawatnya, ia berkata kepada mereka, Wahai saudara-saudara, aku akan mati, janganlah kalian menyusahkan diri sendiri… karena sekarang aku mencium bau Surga.

Kemudian ia meminta kedua orang tuanya agar mendekat lalu mencium keduanya dan meminta maaf atas segala kesalahannya. Kemudian ia mengucapkan salam kepada saudara-saudaranya dan mengucapkan dua kalimat syahadat, Asyhadu alla ilaha illAllah wa asyhadu anna Muhammadar Rasulullah. Ruhnya melayang kepada Sang Pencipta.

Allohu Akbar… Apa yang harus kukatakan dan apa yang harus aku komentari… semua kalimat tidak mampu terucap… dan pena telah kering di tangan… aku tidak kuasa apa-apa kecuali hanya mengulang-ulang firman Allah bagi yang terbiasa beramal shaleh tidak menentang dan menyepelekan Agama Allah dalam hal apapun.

Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh dalam kehidupan di dunia dan di akhirat. (QS. Ibrahim [14] : 27)

Tidak ada yang perlu dikomentari lagi. Ia melanjutkan kisahnya. Mereka membawanya untuk dimandikan. Maka ia dimandikan oleh saudaranya Dhiya di tempat memandikan mayat yang ada di rumah sakit tersebut.

Saudara-saudaraku tercinta… kisah belum selesai… saudara Dhiya bertanya kepada salah seorang pamannya, apa yang biasa ia lakukan semasa hidupnya? Tahukah anda apa jawabannya?

Apakah anda kira ia menghabiskan malamnya dengan berjalan-jalan di jalan raya? Atau duduk di depan televisi untuk menyaksikan hal-hal yang terlarang? Atau ia tidur pulas hingga terluput mengerjakan shalat? Atau sedang meneguk khamr, narkoba dan rokok? Menurut anda apa yang telah ia kerjakan? Mengapa ia mendapatkan husnul khatimah yang aku yakin bahwa saudara pembaca pun mengidam-idamkan meninggal dengan mencium bau Surga.

Mengapa ia mendapatkan husnul khatimah yang aku yakin bahwa saudara pembaca pun mengidam-idamkan meninggal dengan mencium bau Surga. Ayahnya berkata, Ia selalu bangun dan melaksanakan shalat malam sesanggupnya. Ia juga membangunkan keluarga dan seisi rumah agar dapar melaksakan shalat Shubuh berjamaah. Ia gemar menghafal al-Qur’an dan termasuk salah seorang siswa yang berprestasi di SMU.

Aku katakan, Maha benar Alloh yang berfirman, Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, Rabb kami ialah Alloh kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan), Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu sedih dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) Surga yang telah dijanjikan kepadamu Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan di akhirat di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta. Sebagai hidangan (bagimu) dari (Rabb) Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (QS. Fushshilat [41] : 30-32)

Dalam sebuah hadits yang terdapat dalam ash-Shahihain dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah saw bersabda, Ada tujuh golongan orang yang akan mendapatkan naungan Allah pada hari tiada naungan seleain dari naunganNya… di antaranya, seorang pemuda yang tumbuh dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah.

Dalam sebuah hadits shahih dari Anas bin an-Nadhir ra, ketika perang Uhud ia berkata, Wah… angin Surga, sungguh aku mencium bau Surga yang berasal dari balik gunung Uhud.

sumber : http://www.akhwatmuslimah.com/

Thursday, March 8, 2012

Penantian Puluhan Tahun Seorang Gadis

“Semoga catatan ini bisa memberi hikmah bagi kita para Akhwat yang sampai detik ini belum dipertemukan dengan jodohnya”

Sholat jum’at baru saja usai ditunaikan. Pak Yunus seperti biasa masih berada dalam masjid bersama beberapa bapak yang lain. Tiba-tiba, baru saja selesai berdzikir, Pak Daud menghampiri Pak Yunus: menepuk pundak Pak Yunus lantas berjabat tangan. Ya, Pak Yunus dan Pak Daud sudah berteman sejak lama semenjak dipertemukan dalam satu pengajian.
“Gimana kabarnya Pak?”, sapa Pak Daud.
“Alhamdulillah baik. Bapak sendiri gimana?”, balas Pak Yunus.
“Alhamdulillah.. (terdiam sebentar). Ngomong-ngomong,, masih sendirian aja nih Pak?”,
Pak Daud melempar pertanyaan gurauan yang selama ini sering diajukannya.
Pak Yunus hanya tersenyum seperti biasanya jika ditanya hal itu.
Semenjak istri Pak Yunus meninggal dunia beberapa tahun lalu, Pak Yunus menjalani hariharinya tanpa pendamping. Usianya yang sudah kepala 6 pula yang sepertinya menjadi salah satu keputusan untuk tak ingin menikah lagi. Ketiga anaknya yang telah berkeluarga membuat Pak Yunus semakin kesepian. Ya, sebagai seorang laki-laki, terkadang perasaan membutuhkan seorang pendamping di hari tua, juga dialami oleh Pak Yunus. Banyak teman di sekitar Pak Yunus yang menyarankan untuk menikah lagi, termasuk Pak Daud.
***

1 Syawal 1430 H
“Hei,, saudara-saudara,, Tasya mau nikah 2011 nanti..”, Mira, menantu Pak Daud, tiba-tiba berteriak di ruang tengah saat kumpul keluarga besar Pak Daud. Spontan, saudara saudara yang lain langsung bertanya ke yang bersangkutan, Tasya, anak bungsu Pak Daud.
“Bener Sya?”
“Bener ka Tasya?”
Tasya hanya menanggapi pertanyaan-pertanyaan itu dengan senyuman, sambil berkata:
“Itu hanya rencana pribadi. Belum tahu rencana ALLAH nantinya..”
Di sisi lain, Tante Yeni hanya terdiam, dan tersenyum yang cukup dipaksakan. Tante Yeni adalah adik perempuan Pak Daud yang belum juga bersuami di usianya yang menjelang kepala 5.
Tasya menangkap semburat yang tidak mengenakkan ketika melihat wajah tante Yeni. Tasya sadar dan merasakan apa yang tante Yeni rasakan: keponakannya sudah merencanakan akan menikah,, sementara dirinya??. Mungkin hal itulah yang ada di pikiran tante Yeni, pikir Tasya.
Tante Yeni memang belum menikah hingga saat ini, yang mungkin seharusnya sudah saatnya mempunyai anak atau bahkan menimang cucu. Tapi, ya itulah jodoh. Tante Yeni bisa dibilang belum menemukan jodohnya hingga saat ini.
Apakah karena masalah kecantikan? Ooohh,, tentu tidak! Tante Yeni cukup cantik dengan kulit putihnya. Apakah karena agamanya? Oooohh,, jangan salah,, tante Yeni adalah wanita yang sangat menjaga qiyamullail. Apakah karena hartanya? Ooohh,, tentu saja tante Yeni cukup mandiri untuk menghidupi dirinya walaupun tanpa pekerjaan tetap, yang penting tetap berpenghasilan. Apakah karena keturunannya? Ooohh,, tante Yeni adalah keturunan terhormat, dari bapak yang seorang kepala sekolah. Lantas,, apa yang membuatnya hingga saat ini belum juga menikah??
Ya, itulah misteri jodoh. Kita tak kan pernah tahu kapan datangnya, dan kita takkan pernah tahu dengan siapa kita berjodoh. Kita hanya bisa menanti, berusaha, berdo’a dan terus memperbaiki diri.
*** 

Seperti jum’at biasanya, beberapa bapak masih berdzikir di dalam masjid usai sholat jum’at, termasuk Pak Yunus dan Pak Daud. Pak Yunus menghampiri Pak Daud yang sedang berada di pojok masjid.
“Assalamu’alaikum. Pak..”, sapa Pak Yunus sambil menjabat tangan Pak Daud.
“Wa’alaikumusalam..”, jawab Pak Daud hangat.
Pak Yunus menyampaikan maksudnya; ia ingin menikah lagi dan ingin mencoba berkenalan dengan adik perempuan Pak Daud, tante Yeni.
Pak Daud dengan senang hati menerima tawaran itu dan mengabarkan hal ini kepada adiknya, tante Yeni. Tante Yeni pun mengiyakan; hal ini yang tentunya sangat dinantikan tante Yeni.
Pertemuan pertama pun sudah diatur oleh Pak Daud. Pak Daud menemani Pak Yunus untuk berkunjung ke rumah orang tua Pak Daud, yang tak lain dan tak bukan adalah tempat tinggal tante Yeni. Mereka berbincang dan berkenalan lebih dalam.
Pertemuan demi pertemuan dilakukan. Tak ada jalan berdua, selalu ada yang menemani, layaknya ta’aruf pada umumnya. Hanya ada 4 kali pertemuan dan kedua belah pihak keluarga juga menyetujui, termasuk anak-anak Pak Yunus. Akhirnya khitbah pun dilangsungkan.
***

Keluarga besar Pak Daud telah berkumpul sejak pagi di rumah orang tua Pak Daud. Hari ini akan ada ada pertemuan dua keluarga: keluarga Pak Yunus dan keluarga tante Yeni.
Di sela-sela persiapan khitbah, Tasya menemani tante Yeni di kamarnya dan bermaksud mendapatkan cerita yang menarik dari proses ini. Proses menuju pernikahan seorang gadis berumur 40-an dengan duda berumur 60-an, sungguh kisah yang unik.
“Gimana tante perasaannya?”, tanya Tasya to the point.
“Yaaaa,, gak nyangka aja. Padahal kamu yang udah ngerencanain nikah, sedangkan tante gak punya rencana apa-apa. Tapi ternyata sekarang tante mau dilamar..”, jawab tante Yeni sumringah.
“Ya,, gitu deh kalo udah rencana ALLAH. Aku juga itu baru rencana pribadi. Gak tau deh ke depannya gimana. Mungkin bisa dipercepat atau diperlambat sama ALLAH dari rencanaku.”, Tasya semakin bijak dalam kata-kata.
“Iya, padahal kan tante udah hampir 50 umurnya. Tapi ternyata emang baru saat ini ALLAH memberikan jodoh itu. Nggak tau kenapa pas sama Pak Yunus, terasa dimudahin banget prosesnya, cuma 4 kali ketemuan. Pas ketemuan 2 kali, dia sms kalo mantap dengan pilihannya. Pas ketemu sama anak-anaknya, tante juga gak merasa takut, biasa aja. Ya, tantemah berdoa aja sama ALLAH, jika memang ini yang terbaik maka dekatkanlah danmudahkanlah, dan jika memang bukan terbaik untukku, maka jauhkanlah dengan baik-baik. Alhamdulillah,, proses itu dimudahkan dan hati tante pun mantap.”, cerita panjang tante Yeni begitu membuat Tasya terperangah.
“Semoga lancar ya Tan,, ke depannya..”, Tasya menguatkan tante Yeni, sambil bersiap menuju ruang keluarga karena sudah banyak yang menunggu.
***

Setelah khitbah, hari itu juga keluarga besar tante Yeni pun berkumpul untuk membicarakan resepsi pernikahan yang sungguh unik ini. Mulai dari membuat undangan, kepanitiaan sampai pembagian tugas. Ya, resepsi pernikahan yang akan dilangsungkan tak jauh beda dengan resepsi pernikahan pasangan muda pada umumnya.
***
 
Akad nikah yang dilangsungkan beberapa hari setelah Hari Raya Idul Adha begitu khidmat. Undangan para anak yatim piatu turut merasakan kebahagiaan kedua mempelai pada resepsi pernikahan. Dan kini, doa tante Yeni terkabul sudah; menutup masa lajangnya.
*****

Dalam masa penantian menemukan jodohnya, tak sepatah kata pun kudengar dari bibirnya menyalahkan takdir, menyalahkan ALLAH yang seolah tak berpihak padanya. Dalam masa penantian itu, dia sibukkan dirinya dengan ibadah kepada ALLAH dan kegiatan sosial di lingkungannya. Hingga akhirnya, selama penantian bertahun-tahun, puluhan tahun lamanya, teruji sudah kesabarannya, dan ia pun mendapatkan jodoh yang insya ALLAH terbaik menurut ALLAH. Itulah misteri jodoh. Kita tak kan pernah tahu kapan jodoh itu datang. Manusia hanya bisa berencana. Namun, ALLAH-lah yang berkehendak atas semuanya. Bisa saja jodoh kita datang menjadi lebih cepat atau bahkan lebih lambat dari rencana kita sebelumnya.
Kita pun tak kan pernah tahu dengan siapa kita berjodoh. Entah itu dengan orang yang sudah dekat dengan kita maupun orang jauh sekalipun yang tak pernah saling bertemu. Atau bahkan kita tak dipertemukan dengan jodoh kita di dunia ini, tapi di syurga-NYA nanti.
Allahu Akbar!
Saudaraku, yakinlah bahwa ALLAH telah menyiapkan skenario terbaik untuk kita dalam masalah jodoh. Tak perlu khawatir. Karena ALLAH telah berkata dalam Q.S An-Nahl:72

“Dan Allah telah menjadikan jodoh-jodoh kamu sekalian dari jenismu sendiri, lalu menjadikan anak-anak dan cucu bagi kamu dari jodoh-jodohmu.”

Saudaraku, jangan pernah terbersit sedikitpun bahwa ALLAH tak adil karena sampai saat ini jodoh belum juga menghampiri. Coba instrospeksi diri. Gunakan masa penantian jodoh ini dengan terus berikhtiar, berdoa dan terus sibuk memperbaiki diri. Bukankah kita menginginkan jodoh yang baik? Seperti yang dijanjikan-NYA dalam Q.S An-nuur:26

“Wanita – wanita yang keji adalah untuk laki – laki yang keji dan laki – laki yang keji adalah untuk wanita yang keji. Dan wanita – wanita yang baik adalah untuk laki – laki yang baik, dan laki – laki yang baik adalah untuk wanita – wanita yang baik (pula).”
***********************
Semoga Bermanfaat...

Sumber : http://www.eramuslim.com/

Antara Ayah, Anak dan Burung Gagak

Pada suatu petang seorang tua bersama anak mudanya yang baru menamatkan pendidikan tinggi duduk berbincang-bincang di halaman sambil memperhatikan suasana di sekitar mereka. Tiba-tiba seekor burung gagak hinggap di ranting pokok berhampiran. Si ayah lalu menuding jari ke arah gagak sambil bertanya, 
“Nak, apakah benda itu?”
“Burung gagak”, jawab si anak.
Si ayah mengangguk-angguk, namun sejurus kemudian sekali lagi mengulangi pertanyaan yang sama. Si anak menyangka ayahnya kurang mendengar jawabannya tadi, lalu menjawab dengan sedikit kuat,
“Itu burung gagak, Ayah!”
Tetapi sejurus kemudian si ayah bertanya lagi pertanyaan yang sama.
Si anak merasa agak keliru dan sedikit bingung dengan pertanyaan yang sama diulang-ulang, lalu menjawab dengan lebih kuat,
 “BURUNG GAGAK!!” Si ayah terdiam seketika.
Namun tidak lama kemudian sekali lagi sang ayah mengajukan pertanyaan yang serupa hingga membuat si anak hilang kesabaran dan menjawab dengan nada yang kesal kepada si ayah, 
“Itu gagak, Ayah.” Tetapi agak mengejutkan si anak, karena si ayah sekali lagi membuka mulut hanya untuk bertanya hal yang sama. Dan kali ini si anak benar-benar hilang sabar dan menjadi marah.
“Ayah!!! Saya tak tahu Ayah paham atau tidak. Tapi sudah 5 kali Ayah bertanya soal hal tersebut dan saya sudah juga memberikan jawabannya. Apa lagi yang Ayah mau saya katakan????
Itu burung gagak, burung gagak, Ayah…..”, kata si anak dengan nada yang begitu marah.
Si ayah lalu bangun menuju ke dalam rumah meninggalkan si anak yang kebingungan. Sesaat kemudian si ayah keluar lagi dengan sesuatu di tangannya. Dia mengulurkan benda itu kepada anaknya yang masih geram dan bertanya-tanya. Diperlihatkannya sebuah diary lama.
“Coba kau baca apa yang pernah Ayah tulis di dalam diary ini,” pinta si Ayah.
Si anak setuju dan membaca paragraf yang berikut.
“Hari ini aku di halaman melayani anakku yang genap berumur lima tahun. Tiba-tiba seekor gagak hinggap di pohon berhampiran. Anakku terus menunjuk ke arah gagak dan bertanya,
“Ayah, apa itu?”
Dan aku menjawab,
“Burung gagak.”
Walau bagaimana pun, anakku terus bertanya soal yang serupa dan setiap kali aku menjawab dengan jawaban yang sama. Sehingga 25 kali anakku bertanya demikian, dan demi rasa cinta dan sayangku, aku terus menjawab untuk memenuhi perasaan ingin tahunya.
“Aku berharap hal ini menjadi suatu pendidikan yang berharga untuk anakku kelak.”
Setelah selesai membaca paragraf tersebut si anak mengangkat muka memandang wajah si Ayah yang kelihatan sayu. Si Ayah dengan perlahan bersuara,
“Hari ini Ayah baru bertanya kepadamu soal yang sama sebanyak 5 kali, dan kau telah hilang kesabaran serta marah.”
Lalu si anak seketika itu juga menangis dan bersimpuh di kedua kaki ayahnya memohon ampun atas apa yg telah ia perbuat.

PESAN:
Jagalah hati dan perasaan kedua orang tuamu, hormatilah mereka.
Sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangimu di waktu kecil.
Kita sudah banyak mempelajari tuntunan Islam apalagi berkenaan dengan berbakti
kepada kedua orangtua. Tapi berapa banyak yang sudah dimengerti oleh kita apalagi diamalkan???
Ingat! ingat! Banyak ilmu bukanlah kunci masuk syurganya Allah.

SEBARKAN ke teman anda jika menurut anda catatan ini bermanfaat…

Sumber : http://virouz007.wordpress.com/

Statistik Unggulkan Barca

Statistik Unggulkan BarcaBarcelona, Barcelona bisa dibilang sudah menjejakkan satu kaki mereka di babak perempatfinal Liga Champions. Sementara itu, Bayer Leverkusen butuh sedikit keajaiban untuk bisa menang telak di Camp Nou.

Berbekal kemenangan 3-1 di leg pertama, Barca cuma butuh hasil imbang saja di pertemuan kedua, Kamis (8/3/2012) dinihari WIB. Bahkan, kalah 0-1 atau 0-2 pun mereka akan tetap melaju. Adapun Leverkusen wajib menang minimal 3-0 untuk bisa membalikkan keadaan.

Berikut data dan fakta pertandingan Barca vs Leverkusen, sebagaimana dilansir Eurosport/Opta:

- Kedua tim telah bertemu tujuh kali di kompetisi Eropa. Barca memenangi empat pertemuan terakhir.

- Dalam sejarah Liga Champions, cuma ada dua tim yang bisa lolos ke babak berikutnya setelah kalah di kandang sendiri di leg pertama. Dua tim itu adalah Ajax Amsterdam di musim 1995/1996 dan Inter Milan di musim lalu.

- Kalau ditotal, lawan-lawan Barca di Liga Champions musim ini cuma bisa melepaskan 11 tembakan ke arah gawang. Jumlah ini paling sedikit dibandingkan dengan catatan tim-tim lain.

- Leverkusen mencetak empat gol lewat sundulan kepala di Liga Champions musim ini. Terbanyak dibandingkan kontestan lainnya.

- Di bawah kepemimpinan Pep Guardiola, Barcelona mendominasi penguasaan bola di semua pertandingan Liga Champions (45 partai) yang mereka hadapi.

- Barca selalu mencetak gol di 28 pertandingan terakhir mereka di Liga Champions (total 70 gol).

- Leverkusen tak pernah menang dalam 11 laga tandang terakhir mereka di Liga Champions dan mengalami delapan kekalahan. Kemenangan tandang terakhir mereka adalah melawan Maccabi Haifa pada Oktober 2002.

- Barca tak terkalahkan dalam 13 laga terakhir mereka di Liga Champions. Blaugrana memenangi 11 di antaranya.

- Barca tak terkalahkan dalam 16 pertandingan terakhir mereka di Liga Champions melawan klub Jerman. Klub Jerman terakhir yang bisa mengalahkan mereka adalah Leverkusen, lebih dari 10 tahun lalu.

- Leverkusen cuma enam kali membukukan clean sheet dalam 43 pertandingan terakhir mereka di Liga Champions.

- Barca membukukan rekor persentase penguasaan bola terbaik (74%) dan akurasi umpan tertinggi (91%) di Liga Champions musim ini.

- Lionel Messi mencetak 25 gol dalam 24 pertandingan terakhir di Liga Champions yang dia ikuti.



Sumber : http://olahraga.com/